Ponorogo siaga bencana banjir dan tanah longsor

badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) ponorogo, jawa timur, menyatakan status siaga bencana, karena peristiwa longsor dan banjir yang terjadi secara sporadis pada wilayah itu, sabtu (6/4).

kasi pencegahan badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) ponorogo, setyo budiono, minggu menuturkan, seluruh personel dan tergabung di tim reaksi bersegeralah (trc) telah diimbau untuk bersiaga penuh memantau perkembangan alam dalam wilayah tiap-tiap.

trc juga diminta untuk selalu berkoordinasi melalui jajaran perangkat kecamatan, desa, koramil serta polsek supaya mengantisipasi bencana susulan dan jatuhnya korban jiwa maupun harta benda.

kami sudah berkoordinasi dengan jajaran tni, polri maupun penduduk publik agar mengantisipasi bencana susulan, terutama banjir juga tanah longsor, tuturnya.

Informasi Lainnya:

dalam peristiwa sebelumnya, serangkaian bencana tanah longsor dan banjir seakan menghajar daerah dan memasarakat istilah kota reog tersebut.

hujan deras yang mengguyur sejak sabtu (6/4) siang sampai malam harinya telah memesan meluapnya sungai-sungai setempat sehingga penghubung rangka baja sepanjang 50-an meter yang menjadi penghubung jalur ponorogo-pacitan runtuh.

akses utama antarkabupaten tersebut kini lumpuh total di jangka waktu lama.

dalam masa hampir bersamaan, dua peristiwa bencana longsor dan Salah satu peristiwa banjir bandang dilaporkan dan terjadi selama sederat kawasan dalam ponorogo.

tanah longsor terjadi di desa wagir kidul, kecamatan pulung. sebuah properti milik warga bernama senun rusak setelah diterjang material longsoran daripada bukit kecil selain rumah.

longsor terjadi setelah plengsengan penahan tanah ambrol. efek sampingnya, unsur-unsur longsoran berupa batu, air serta tanah langsung menghantam dinding pihak sebelah kanan properti hingga memesan pintu juga jendela jebol.

selain menimpa rumah, meterial longsoran juga merusak sebuah kendaraan milik senun. beruntung tidak banyak korban jiwa dalam kejadian tersebut. namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

guyuran hujan serta membuat properti milik puluhan kepala keluarga selama desa mojorejo, kecamatan jetis terendam hampir setinggi lutut orang dewasa.

banjir dan merendam kawasan itu sendiri berasal daripada luapan sungai jabung. selain merendam pemukiman, banjir juga menggenangi jalan raya jembatan diantara kabupaten ponorogo-trenggalek.

meski genangan air cuma setinggi 15 sentimeter, tapi tidak pelak hal tersebut sempat memesan arus lalu lintas, terutama roda dua tersendat.